Macantua.com – Mungkin artikel Spyshot R25 Facelift kemarin banyak yang baca, jadi mungkin ada penjilat ngakunya netral yang merasa kepanasan saat motor yang dipuja pujaannya (ssstt jangan bilang bilang) ane bilang gagal. Lalu berdalih ane disuruh lihat jumlah export yang diraihnya dalam setahun dan ane juga diminta buat cek data penjualan CBR250RR dari AISI selama setahun ke belakang. Mungkin mau membandingkan kali ya. Kalau ane sih bicara GAGAL nya sebuah produk bukan dari itu saja kok, beda pandangan boleh dong, masa iya harus samaan mulu. Ane punya persepsi GAGAL itu adalah saat sebuah produk ga bisa mencapai TARGET nya. Apa saja yang membuat YZF R25 gagal di mata ane?

Mungkin inget motor ini motor apa gosipnya

Pertama, Gagal melunasi Ekspektasi penantinya. Kenapa ane bilang begitu? Ingat ga gambar di atas? Sebuah motor yang ditest oleh legenda hidup motogp Valentino Rossi yang gosipnya merupakan motor yang merupakan YZF R25 Prototype. Desainnya yang mengacu pada YZR M1 tunggangan Rossi ini membuat para penantinya mempersiapkan sejumlah dana untuk meminangnya. Namun saat lahir dalam bentuk masspro, desain sang motor proto yang digunakan Valentino Rossi tak menempel pada versi masspro nya. Lalu dulu banget saat motor ini baru brojol, motor ini pernah ngetren dengan istilah sunatan massal (ada blogger yang dulu meramaikannya dengan istilah itu, kalau ane sih ikut ikutan aja). Istilah ini ngetren saat hasil dyno motor sport 250cc Yamaha ini ternyata ga sesuai ekspektasi dari sang owner. Yah meski akhirnya kehebohan ini berakhir (dengan *damai) namun beritanya sudah sangat luas beredar kalau YZF R25 GAGAL memenuhi ekspektasi para penantinya. Akui saja sob! Andai desain dan power ga mengecewakan ane yakin penjualan R25 pasti ga seburuk sekarang didalam negeri.

Kedua, Targetnya mengalahkan NINJA di sisi penjualan. Gembar gembornya dulu saat peluncuran memang YZF R25 membidikkan pelurunya untuk menundukkan penjualan motor berwarna hijau di atas. Yup, Ninja 250 FI yang dulu jadi raja penjualan yang jumlahnya mencapai 2000an unit setiap bulannya inilah yang membuat Yamaha yang sebelumnya pernah bilang ga tertarik di kelas sport 250cc akhirnya mengingkari omongannya dan menelurkan YZF R25. Pasar manis mana bisa ditolak lah…. Namun sejak awal pendistribusiannya hingga saat ini grafik penjualan motor R25 memang bisa dibilang gagal melewati Ninja dan cenderung menurun. Bahkan di beberapa bulan jumlahnya ga lebih dari seratus unit. Oia menyambung bahasa si penjilat ngakunya netral katanya ane disuruh lihat data exportnya ane sih ga ambil pusing. Lagian kalau ngomongin export YZF R25 itu basis produksinya ada di Indonesia sob, jadi wajar kalau angka export motor dengan basis mesin sama (MT25,MT3 dan YZF R3) semuanya dikirim dari Indonesia. Dan anggap misalnya angka exportnya 1000 unit dibagi 20 negara tujuan yah hasilnya juga kecil buat penjualan di setiap negara tujuannya kan? Itu juga belum tentu semuanya berkubikasi 250cc lho ya. Kalau keuntungan ya wajar lah pengexport tunggal untuk beberapa negara yang ditunjuk.

Last, jangan panas gitu dong aaahhh baru dibilang GAGAL. Katanya NETRAL masa iya kaya cacing kermi kepanasan baru dibilang GAGAL 1 kali doang dari segenap artikel. 1x kali lho, kalau ane sebut GAGAL berkali kali kaya di artikel ini mangga mencak mencak wkwkwkwk. Selow aja keles, gausah panas gitu lho, ga segitunya juga jadi customer service representative. Salam NETRAL untuk YANG BAYAR. Btw, CBR250RR gagal ga mang??? Gw bilang GAGAL! Wkwkwkkwk… Ciao…
<