Belajar Berkendara Dulu, Baru Touring!!!!

image

Ciri khas rombongan touring club motor

Macantua.com – Touring menggunakan motor memang mengasyikkan. Bercanda dengan jalanan serta menikmati keindahan alam menembus daerah daerah baru dengan berjuta petualangan. Yup touring memang menjadi salah satu kegemaran para pecinta motor, baik touring sendirian maupun touring secara beramai ramai bersama teman teman club atau teman teman se se se lainnya…

Tapi, jangan remehkan sebuah touring. Touring bukan hanya membutuhkan sebuah kendaraan yang prima serta badan yang prima. Touring juga membutuhkan pengetahuan berkendara serta pengetahuan lalulintas yang prima lho….

Seperti kejadian sore ini, saat ane sedang JJS alias Jalan jalan siang melintasi Kota Bandung yang lumayan bikin pegel kaki kiri dengan menggunakan Asti. Saat perjalan kembali ke Padalarang, ane sengaja tidak melewati fasilitas jalan tol yang sudah disediakan oleh PT. Jasa Marga. Tapi melintasi jalan biasa yang membelah Kota Cimahi (Biar kaya di film animasi Cars yang melewati Radiator Spring). Sesaat naik melewati jembatan alias fly over Cimindi beberapa motor berperlebgkapan touring dengan berbagai macam merk yang mayoritas ber plat luar kota melintas menyalip ane dari kanan. Sedangkan setau ane di Fly over dua arah itu terdapat garis tengah lurus tanpa putus.

Kejadian ga cuma sampe situ, setelah beberapa motor batangan melalui ane yang sedang berjalan santai di belakang sebuah sedan buatan Korea, terdengar suara ketukan dari bokong Neng Asti. Ternyata seekor monyet seorang pengendara anggota rombongan memukul mukul bagian belakang kemudian menyalip ane dan dilanjutkan dengan memukul bagian lampu pop up Neng Asti. Heloooooo….. ai sia saha nying???? (Dalam hati ane).

Lucu sekaligus miris, sebuah rombongan kendaraan yang pakai atribut touring yang nampak sudah paham berkendara melakukan hal yang tidak semestinya. Nyalip di jalur yang setau ane tidak boleh dilintasi karena berbahaya. Berbahaya karena jalur memang dua arah dan posisi berada di atas fly over yang lumayan padat. Dan kenapa ga cuma tekan klakson? Kenapa harus mukul kendaraan roda empat yang jelas jelas ga bisa mendahului? Andai saja ane merasa kesal putas kemudi sedikit ke kanan pasti sudah jatoh tuh bebek 135cc plus pengendaranya. Ga sampe disitu saja, aksi zig zag diantara kepadatan jalan kembali dilakukan oleh rombongan. Ane cuma berpikir “ini orang mungkin nyawanya banyak”. Beberapa menit masih terlihat dan akhirnya menghilang bersama keramaian.

Fenomena seperti ini mungkin yang banyak diceritakan para blogger blogger terkenal. Fenomena ini yang mungkin sering menjadi sebab dari sebuah kecelakaan pada kegiatan touring, bahkan beberapa kalo diceritakan kecelakaannya pun beruntun melibatkan beberapa kendaraan. Minimnya pengetahuan tentang rambu rambu lalulintas karena SIM mungkin “nembak” ditambah ego “asa aing”  membuat mereka seolah memiliki jalanan.

You better learn to ride before you get a long ride, Belajar dulu bro, Baru Touring!!!!!

Yang ini juga menarik bro :

Tentang macantua.com

simply me..... untuk pemasangan iklan dan contact : Email @ raza.rajendra@gmail.com Twitter @raza_rajendra Line@ : @macantua
Pos ini dipublikasikan di adventure, berbagi, brotherhood, motor, opini pribadi, safety dan tag , , , , , , , , , , , , , , , . Tandai permalink.

38 Balasan ke Belajar Berkendara Dulu, Baru Touring!!!!

  1. Kobayogas berkata:

    habis itu baru wheelie 😛

    Suka

  2. KLX Adventure berkata:

    Ego rombongan kang mas. Saya mending solo touring. Nggak pernah bisa menikmati perjalanan kalau touring rombongan

    ========

    Harga KTM Duke 200 Anjlok Jadi Rp 51 Juta Saja! http://klxadventure.com/2014/12/07/harga-ktm-duke-200-anjlok-jadi-rp-51-juta-saja/

    Suka

    • macantua berkata:

      Spertinya gtu om Tyo, saya juga mending sendiri. Lbh bisa menikmati touring tanpa harus buka buka jalan takut ketinggalan apalagi mengemis minta jalan hahahahha… macet ikutan…. lancar ya gas….

      Suka

  3. warungasep berkata:

    wah aya gogog ny mang tubruk we lah gogogna hahaahha

    Suka

  4. agun berkata:

    disinyalir yang iseng getokin asti tau identitas sang pengemudi adalah macantua.com, jadi sengaja biar dibikinin artikel

    Suka

  5. Yuyus berkata:

    itu baru naik motor bebek 135cc udah arogan gitu, belum kalo naik motor cc 1000, gimana arogannya ya mang?

    Suka

  6. sheymbian berkata:

    saya malah baru kemarin diusilin rombongan touring..kan saya lagi santai pakai motor di jalur kiri,terus tiba2 disalip sama 2 motor yg lagi touring,mereka jejeran kanan kiri..eeeeh,setelah nyalip,malah langsung ngendorin gas,terus ngobrol,jadinya lebih pelan dari saya..karena lebih pelan dari saya,otomatis saya harus nyalip dong,tapi saya mau nyalip kesulitan,soalnya mereka jejeran kanan-kiri..klakson 1x,mash cuek ngobrol,akhirnya klakson 3x berurutan,eh masih ngobrol juga.setelah akhirnya saya bisa nyalip,saya nyalip sambil noleh& pelototin mereka..biarin deh kalo sampai mereka tersinggung,bukan di jalan sepi ini,& masih di daerah sendiri..lagian mereka yg salah,masa jejeran kanan kiri,bukannya depan belakang&malah sambil ngobrol lagi..kalo pengen ngobrol di warung kopi aja kang…

    Suka

  7. orong-orong berkata:

    bersatu kita teguh……………………..

    Suka

  8. samsam51 berkata:

    mungkin karena mereka blm ngrasain kerasnya aspal

    Suka

  9. Mas Sayur berkata:

    hadeggh……. 😦

    Suka

  10. Bro Ndes 94 berkata:

    Kalo ane, ane ajak gelut om

    Suka

    • macantua berkata:

      Kalau bawa motor dah diladenin. Tutup terus jlnnya. Bawa Asti plus nyonya disamping ya tar aja klo ktemu. Plat nomornya dah tau kok hahahaha

      Suka

      • Bro Ndes 94 berkata:

        Kemaren ane gt om, merekanya sungkan 😀 krn sama” NVL jg ane kan ada stiker independen komunitas di spakbor belakang.

        Yang risih itu kalo ane, udah klakson” kenceng dan kyk odong” tp laju cuma 60km/jam. Rasanya pgn nonjok 🙂

        Suka

  11. Bawono Priadi berkata:

    gass slow aja, kan touring bukan balapan

    Suka

  12. Phie berkata:

    sabar, bilang aku ra popo, Kang :))
    miris juga ya kalau baca cerita beginian. dulu jaman ada acara moge di Kalurang, pengguna jalanan serasa geger karena tiap melintas (mau satu, mau banyak) si pengendara moge selalu nyalakan sirine. duuh, kaya itu jalan punya baba moyangnya aja *eh, kok malah curcol di mari 😛

    Suka

Monggo Dilanjut Ngobrolnya.......

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.