Upping Price Dan Kredit?!? Biasa…….

Macantua.com – Fenomena upping price alias menaikkan harga serta menggiring pembeli ke arah pembelian secara kredit memang hal yang ga aneh di dunia roda 2, dimana roda 2 Indonesia memang lahan basah tanpa batas untuk para produsen dan penjual memberikan produk produk berkualitasnya di pasaran. Hal ini banyak dirasakan oleh calon pembeli terutama saat akan membeli motor yang sedang “IN” alias booming dipasaran. Ibarat kata teori supply and demand, dimana saat kebutuhan meningkat dengan keterbatasan supply maka harga pun akan terkerek naik. Nah mungkin analogi ini yang dipakai sama sales sales dilapangan. Dan katanya ini ga ada kaitannya sama pabrikan secara langsung.

Tapi, kalau kembali mengulang kata “keterbatasan supply” ini menjadi PR alias pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pabrikan. Dimana di sisi ini pabrikan itu memproduksi produk yang dibutuhkan masyarakat berdasarkan forecast alias peramalan dan target penjualan yang ditetapkan oleh marketing. Kalau sudah begini jelas ada andil juga dari pabrikan untuk memenuhi pasokan produk yang diminati masyarakat dong. Pertanyaannya adalah, apakah pabrikan sudah memenuhi supply produknya ke jaringan dealernya? Atau justru produk sudah tersupply tapi permainan dealer yang mencoba menahan produk setelah melihat animo calon konsumen yang banyak guna mendapatkan keuntungan dealer yang lebih dengan praktik upping price? Nah ini yang perlu dikaji lebih dalam sebenarnya.

Fenomena upping price dan kredit paksa yang jamak dilakukan sales ini biasanya dikarenakan faktor “U” yang dihadapi sang sales, karena sales ini adalah ujung tombak penjualan tentu saja sudah sering kering ludah di bibir kadang tak satu pun unit terjual, ditambah pula adanya iming iming dari para leasing yang memberikan harapan “fee” untuk setiap unit yang terjual melalui badan bantuan keuangan tersebut. Manusiawi kok, semua orang butuh uang kok. Masih mending jadi sales motor atau mobil ada usaha ga cuma nongkrong bece sana sini hehehehe…kasarnya gitu… Hanya saja nih ada sedikit kesalahan yang sepertinya harus dibenahi, kredit is ok tapi ga juga memaksakan ke konsumen kan? Toh ga semua calon konsumen ingin beli secara kredit, karena pembelian secara kredit ini awalnya hanya sebagai opsi alias pilihan ringan buat para calon pembeli bukan jadi sodoran menu utama yang harus ditawarkan pertama kali. Ibarat kata jadi opsi sodoran terakhir setelah harga cash produk disampaikan pada konsumen.

Last, bahas kenapa bahas sisi sales? Ya karena Karena pabrikan otomotif itu ga cuma melulu cuma membahas soal produk berkualitas yang diproduksinya, tapi juga bahas kepuasan apa yang dirasa para calon konsumen dan konsumen after salesnya. Karena motor saat ini bukan sekedar “mesin”, tapi sudah jadi bagian dari “person” pembelinya… Ya kan? Ingat, cash dulu batu tawarkan kredit, jangan terbalik! Kalau terbalik ya pasti bakal fokus “fee” bukan sama target penjualan… Dan akhirnya kalsu target ga kecaoai terus, pabrikan produksi terus ya bakal banyak penubggu gudang….. :p
<

Tentang macantua.com

simply me..... untuk pemasangan iklan dan contact : Email @ raza.rajendra@gmail.com Twitter @raza_rajendra Line@ : @macantua
Pos ini dipublikasikan di berbagi, motor, opini pribadi dan tag , , , , . Tandai permalink.

6 Balasan ke Upping Price Dan Kredit?!? Biasa…….

  1. motorideweb berkata:

    Pertamax

    Suka

  2. handoyo25 berkata:

    Dalam banyak kasus, dealer itu hanya “topeng” dari perusahaan leasing.
    Dealer (distributor) bisa beli putus dari pabrik, kalau sumber dananya “diback-up” oleh perusahaan leasing ya sudah jelas kemana arah bicara sales dealer tsb.

    Tinggal sekarang gimana pabrik bisa menjalin kerjasama yg baik dg distributor (yg sebenarnya), namun tetap merangkul pihak leasing yg juga dibutuhkan sebagian konsumen.

    Suka

Monggo Dilanjut Ngobrolnya.......

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.