Macantua.com – Kumaha kabarna lur???? Daramang??? Sudah beberapa jam ga nulis rasanya sedikit ada yang tertinggal, ada sesuatu yang kurang dalam schedule pasti harian ane. Mumpung hari Minggu ditambah mengisi waktu ane coba bahas soal kelangkaan BBM bersubsidi yang beberapa waktu terakhir ini seolah mulai lenyap dari pasaran. Antrian membludak tak terbendung dan akhirnya banyak yang ga kebagian “jatah tunjangan” dari pemerintah.
Issue pembatasan BBM bersubsidi ini sebenernya sudah terdengar sejak bulan Ramadhan kemarin. Seminggu setelah Lebaran pom bensin di jalan jalan tol sudah mulai tidak menyediakan “BBM miskin” ini. Antrian di pom pom diluar tol pun tak terelakkan lagi panjangnya… Siapa yang kembali disusahkan??? Rakyat sudah pasti jawabannya. Tapi apakah kita pernah tau alasan semua pembatasan tersebut??? Coba kita flash back kenapa pengurangan “BBM miskin” ini bisa terjadi.
Kenaikan harga minyak dunia sudah pasti jadi sebab utama. Dimana kita yang punya lahan untuk tambang minyak pun ga bisa mengolahnya sendiri untuk keperluan pribadi. So mau gamau jual bahan mentah beli barang jadi. Sudah bisa dipastikan harganya jauuuhhh… Dan jauuuhhhhnya perbedaan harga itu yang harus dibayarkan pemerintah demi rakyatnya setiap bulannya. Soal nominal jangan ditanya lagi, bisa buat bikin entah berapa infrastruktur pastinya. Dan selama ini hanya untuk bayar bensin yang terbakar saat kemacetan.
Meningkatnya daya beli dan terlalu mudahnya peraturan untuk punya kendaraan menjadi penyebab selanjutnya. Coba hitung berapa motor dan mobil terjual seharinya? Sebulannya? Apalagi setiap tahunnya???? Banyaknya penjualan tentu berkorelasi dengan penggunaan bahan bakar kan??? Terlalu mudahnya mendapatkan kendaraan dengan DP murah dan cicilan ringan menjadi faktor utama di poin ini. Semua dealer berlomba lomba menjual produknya dengan target diluar kewajaran. Efeknya jelas jalan semakin padat dan konsumsi bahan bakar semakin banyak. Banyak dikarenakan kendaraan lebih banyak diam ditempat. Macet cooooooyyyy…..
Selanjutnya proses pembuatan Surat Ijin Mengemudi yang begitu mudahnya. Hanya cukup “foto dan bayar lebih” besok sudah bisa berkendara seolah tanpa punya dosa. Bandingkan dengan di negeri luar sana dimana SIM adalah barang mahal. Barang yang sulit di dapat dan harus melewati perjuangan ekstra ketat dalam waktu yang sangat panjang. Prosesnya pun melewati penjenjangan dari step terendah hingga akhirnya benar benar pantas untuk berkendara. Sekarang kembali berkaca sama negeri kita, yang tidak berkompeten bahkan belum cukup umur pun bisa “diakali” agar bisa berkendara dan memiliki SIM. Hayo ngaku yang SIM nya dapet nembak…. ???? Jujur aja, udah jadi rahasia umum kok…
Masuk ke penyebab selanjutnya negeri kita ini ga punya undang undang pembatasan kendaraan yang sudah berumur. Pembatasan ini dimaksudkan untuk dapat mengurangi jumlah populasi kendaraan yang beredar dijalanan. Ya minimal kalau populasi berkurang konsumsi “BBM miskin” juga berkurang dong. Jakarta sendiri yang notabene pusat penyerap konsumsi bbm masih belum memberlakukan hal ini. Sejak kapan di Indo punya junkyard buat mobil berumur kaya di luaran sana??? Belum punya kan??? Ya minimal dengan memberikan sedikit “pajak lebih mahal” untuk para pecinta motuba (mobil tua bangka) mungkin sedikitnya bisa mengurangi populasi.
Tapi di balik semua sebab di atas sebenarnya Pemerintah lah yang jadi sumber utamanya. Kebijakan selama ini masih terlalu memanjakan rakyat sampai akhirnya rakyat sudah terbiasa terlena dengan keadaan. Keadaan yang dimana berujung pada penjajahan terhadap sifat aseli negeri ini yang super duper komsumtif dan latah. Latah membeli tanpa berfikir fungsi dan kegunaanya di esok hari. Hanya memikirkan faktor gengsi dan gaya semata dengan memaksakan segenap ketidakmampuannya. Sementara mereka yang memimpin semakin asik.mengumpulkan kekayaan demi memperkaya “dinastinya”. Well this is Indonesia, surganya para penjual dan neraka untuk rakyatnya sendiri….
salah kamu, iya kamu….
SukaSuka
Lu lagi lu lagi….
SukaSuka
dukung bbm naik, tp transportasi masal ditingkatkan, pendidikan gratis ato setidaknya murah….apa lg ya…ya gitu deh…
SukaSuka
Sebenernya bisa… Asal poin paling akhir itu berisi orang orang yang benar benar “benar”.
SukaSuka
Hancurkan 😀
SukaSuka
Hancurkan apa om cadox?
SukaSuka
Akurapopo ora ngatri premium
SukaSuka
Xixixixi
SukaSuka
Kendaraannya 😀
SukaSuka
Tolong bangunkan aku dari mimpi iniiii!
(Alay mode: ON)
SukaSuka
Tar diguyur sama aer seember hahahahahahahaa
SukaSuka
josssss
SukaSuka
Ekstra…
SukaSuka
mantap.mang artikelna. urang teh teu nyangka ternyata urang jadi salah iji penyebab kekurangan bbm didieu. kumaha ieu mang? gowes yuk…!!! 😀
SukaSuka
Mbung ah ek make sketbor weh mbeh jiga anak gaul wkwkwkwk
SukaSuka
Hasyemb…. urang aya skateboard oge (bener gak tuh?)
SukaSuka
Hade.. Si eta geus jago bahasa sundana uy….
SukaSuka
Nuhun mang… 🙂
SukaSuka
can jemur d dieu 😀 …. Ngke weh macana mah,kagok kr d jalan XD http://ridertasik.wordpress.com/2014/08/24/seperti-inikah-cbsf-facelift/
SukaSuka
Teu ngaruh jemur didieu ma da lain TMC
SukaSuka
SIM nembak..??? anu.. eng…anu… 😉
http://bakulkangkungjpr1.com/2014/08/24/menghadiri-customer-loyality-gathering-astra-motor-jayapura/
SukaSuka
Xixixixixi dorrrr
SukaSuka
siap kembali ke sepeda gowes 😀
SukaSuka
Saya mu pake otopet aja
SukaSuka
Lenyap juga monggo-monggo saja lha wong kebijakan pemerintah memang kadang seperti itu. untung si pio sukanya minum jus melon (pertamax) atau kadang jus coco pandan (pertamax plus) daripada jus orange (premium), jadi ga begitu ngaruh, paling cuman besok2 agak antri aja di pengisian pertamax, dimana biasanya jangankan antri, petugas pun kadang harus manggil2 dulu 😀 kalu mau ngisi.
SukaSuka
salahmu dewe
SukaSuka
aku dukung penghapusan subsidi bbm untuk kendaraan pribadi
——————-
Mengenang masa kecil
http://www.bladeus.wordpress.com/2014/08/25/sunday-riding-mengenang-masa-kecil/
SukaSuka
Joss
SukaSuka
lingkaran setan kang.. pemerintah cari gampang untuk isi pundi APBN dengan cara narik pajak kendaraan, otomatis digenjot dan dikondisikan spy rakyat beli.. beli.. dan beli.. plus penggemar proyek sarana (jalan, jembatan, kir, dll) panen… tp kenaikan qty kendaraan berujung kenaikan subsidi… subsidi naik APBN kumaha ? JEBOOOLLL…. nutupna timana ? instrumen umum termudah : PAJAK + NGUTANGG… NU NANGGUNG SAHA ?? NYA RAKYAT DEUIIIIII… RAKYAT LAGI.. RAKYAT LAGI… PEMERINTAH KEMANA ? beres lima tahun mah dah kaya raya tinggal brenti….
hayuuu… kita tuntut transportasi massal yang setara / lebih baik dari JEPANG… SUBSIDI BBM 400T SETAHUN.. bangun rel JAWA – SUMATERA cuma 30 T itu juga diCICIL.. DIIRIT2.. selama 10 TAHUN !!!..
keburu rakyat kena polusi, mati / celaka dijalan (na’udzubillah), macet, pengeluaran2 oli, bensin, ban, onderdil…
mari kita renungkan… (Ebiet G. Ade)
SukaSuka
Ga mesti telanjang dlu kan buat merenungkannya hahhahaa
SukaSuka
lah kelewatan korupsina… klo telanjang dah disangkain orgil donks hahahha
SukaSuka
Wtf siap2 “nggembol” lpg3 kg 😆
SukaSuka
hahahahahahaha serbuuuuuu
SukaSuka