Macantua.com – Heboh soal mobil SUV yang ramai menggunakan Sirine dan Strobo di jalanan seolah menjadi berita paling seru beberapa minggu terakhir ini. Mulai dari aksi lawan arus di rest area, hingga penindakan mobil mobil ber sirine dan strobo atau kasus kemarin yang “calon member” klub mobil di Bogor yang akhirnya di TILANG dan strobonya di sita kepolisian. Akhirnya, Klub mobil Pajero Indonesia Bersatu menghimbau seluruh anggotanya untuk tidak memasang Sirine dan Strobo. Wah, klub mobil lain kapan nih!

Kalau berdasarkan undang undang lalulintas yang berlaku memang penggunaan Sirine dan Strobo atau rotator diatur secara jelas. Misalnya warna merah untuk ambulance, warna biru untuk aparat dan warna kuning untuk kendaraan berat dan besar. Namun beberapa waktu terakhir ini beberapa anggota klub mobil hobi banget pasang yang namanya aksesoris ini. Alasan klasiknya sih “kenapa dijual bebas?”. Padahal aturan tertulisnya sudah jelas.

Kapan klub mobil atau klub motor lainnya buat himbauan serupa? Entahlah. Padahal ancaman hukuman dan dendanya sudah jelas. Nginep di hotel prodeo selama 1 bulan sob. Ibarat kata nih, ancamannya sudah ga main main. Terus kalau ane analogikan mobil pribadi yang pakai rotator sirine dan strobo lebih mirip seperti “orang yang bergaya bak aparat padahal ga punya KTA”. Tapi gayanya levih dahsyat dari yang punya KTA. Inget ga video iring iringan kepresidenan saat di kemacetan? Justru berbeda jauh sama konvoi klub mobil yang doyan pakai Strobo Sirine kan?

Last, semoga bisa jadi contoh deh buat klub mobil lainnya. Biar di jalan semakin adem tanpa suara TOT TOT dan NGUK NGUK selain dari mobil aparat. Ciao
<