Macantua.com – PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) sebagai salah satu produsen sepeda motor di Indonesia ternyata memperhatikan dunia pendidikan di Indonesia. Melalui Yamaha Technical Academy (YTA), YIMM baru baru ini menggelar pelatihan “Train to Trainer” level 2 yang diikuti oleh guru guru SMK se-Indonesia.

Pelatihan yang digelar di Yamaha Training Center, Cempaka Putih, Jakarta pada 17-20 Februari 2020 ini sebagai komitmen YIMM untuk mendukung perkembangan dunia pendidikan Indonesia. Aktivitas “Train to Trainer” level 2 ini merupakan latihan lanjutan yang diberikan kepada para guru dari 51 sekolah terpilih sebagai Kelas Khusus Yamaha dari total 757 sekolah binaan Yamaha yang tersebar diseluruh Indonesia. Jika saat pelatihan Level 1 muatan materi lebih terfokus pada pembelajaran teori dan perawatan berkala, maka di pelatihan Level 2 ini, para guru SMK akan dibekali ilmu terkait pembelajaran trouble shooting dengan menggunkan YDT (Yamaha Diagnostic tool) sebelum nantinya akan masuk ke pelatihan Level 3 yang membahas mengenai management bengkel dan Yamaha Technology CBU model. Selain Train to Trainer, Yamaha Indonesia turut memberikan bantuan kepada SMK yang ada di bawah binaannya dalam bentuk Standarisasi Ruang Teori, Praktek, Peralatan Bengkel, dan Kurikulum Berstandar YTA serta melakukan “Link & Match” antara dunia pendidikan dengan industri yang salah satunya di implementasikan melalui praktek kerja industri dan sertifikasi.

Dengan telah dimulainya Train to Trainer Level 2, kedepannya para guru SMK diharapkan bisa menguasai ilmu perawatan sepeda motor dengan Teknologi Sistem Injeksi, menggunakan YDT (Yamaha Diagnostic Tool) yang memiliki fitur lengkap dan mempermudah mereka dalam melakukan Trouble Shooting terhadap motor-motor Yamaha yang telah mengadopsi teknologi terkini selain melakukan penyelarasan kurikulum YTA sesuai dengan SKKNI.
Pernyataan dari Kepala Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerja Sama Industri, Kementerian Pendidikan, Suryadi Guyatno :
“Kehadiran Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI) kedalam proses pembelajaran yang ada di SMK sebagaimana yang dilakukan oleh Yamaha melalui program Train to Trainer, merupakan salah satu contoh kolaborasi yang perlu dikembangkan di semua kompetensi keahlian yang ada di SMK. Karena hal ini selaras dengan apa yang dicanangkan oleh Mas Menteri Nadiem Makarim, dimana hal yang harus diutamakan dalam melakukan revitalisasi SMK adalah dengan merevitalisasi tenaga pengajarnya terlebih dahulu.”

Pernyataan Sutarya selaku Sales Director PT. YIMM :
“Dengan slogan ‘SMK Bisa, SMK Hebat’ dan ‘Connected’ Yamaha akan senantiasa terhubung dengan dunia pendidikan melalui berbagai program guna mewujudkan sumber daya manusia yang unggul khususnya di bidang vokasi. Dan program Train to Trainer ini adalah salah satu wujud nyata bagaimana Yamaha membekali para tenaga pengajar terkait dengan perkembangan ilmu dan teknologi terkini di bidang Industri roda guna melahirkan para lulusan siswa dan siswi SMK yang kompeten dan mampu bersaing di dunia kerja sesuai Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).”
