Macantua.com – Sabtu sore kemarin di sela sela launching Suzuki Nex II (baca : Nex Two) di Festival Citylink, para sosial media influencer dari media, blogger,vlogger bahkan instagramer berkesempatan menikmati bagaimana riding dengan Suzuki Nex II. Dan kali ini tantangan langsung sangat menantang, bagaimana tidak, saat long week end dimana hampir semua orang mendapatkan THR dan tumpah ruah di jalanan entah sekedar mencari buka puasa atau belanja kebutuhan lebaran, kita justru mencoba performa dan kegesitan Suzuki Nex II ditengah hebohnya kemacetan kota Bandung. Bagaimana impresinya? Sikaaaaatt….
Pertama yang ane bahas adalah ergonomi. Ergonomi motor ini bisa dibilang pas, meski buat postur ane yang punya tinggi 174cm dengkul sangat aman dari kata MENTOK. Hal ini dikarenakan adanya perubahan dimensi baik panjang dan lebar sang motor, dimana jok dibuat lebih panjang, dan dimensi dek yang juga semakin lebar jika dibandingkan dengan Nex generasi sebelumnya. Jangan nanya kaki menapak sempurna apa engga nih, karena kaki ane dengan leluasa menapak ke tanah sob. Jok nya kalau ane bilang empuk banget ditambah dengan suspensi yang sangat empuk memberikan kenyamanan saat melibas jalan yang ga rata. Bokong aman dari kata pegal, pinggang ga pegal dan pasti posisi tangan extra relax. Absolutely nyaman buat motor murah ini.
Kedua untuk handling, dengan dimensi yang imut namun tak seimut generasi sebelumnya jelas handling jadi fokus utama. Di dalam kemacetan Kota Bandung yang bisa dibilang menggila motor ini masih enak buat diajak selap selip lho sob. Nurut abis! Handling enteng dan mudah banget buat ditekuk kemana keinginan sang pengendara. Komposisi handling yang pas dengan ergonominya. Yang pasti ga perlu banyak tenaga buat mengendalikan motor ini dengan kelincahannya. Ciri khas Nex generasi sebelumnya ga hilang meski dimensinya sedikit membesar lho.
Yang selanjutnya adalah performa. Track pencobaan alias test Ride Nex ii ini melintasi jalanan dari Festival Citylink, melewati pasirkoja menuju jalan astana anyar hingga ke pasir kaliki menuju sarijadi dan finish di Hara Cafe, dan kembali dari Hara Cafe melewati Dr Djunjunan alias Pasteur melewati Pajajaran, Viaduct, pasar baru, Tegalega, jalan lingkar hingga ke Festival Citylink lagi. Oia, sebagai catatan, motor yang ane dan temen-temen blogger serta media gunakan adalah motor yang benar benar gress sob. Odometer yang tertera masih 0,9km atau sekitar 900 meter. Yup 900 meter doang sebelum si motor disiksa di kemacetan kota Bandung. Bau bau mesin gress masih tercium saat memanaskan motor ini. Tapi bicara soal performa bisa dibilang untuk motor yang masuk dalam masa inreyen jempolan abis. Meski di awal masih agak terasa berat tarikannya namun dengan mudah speedometer naik ke kecepatan 40-60km per jam dari kondisi stop. Ane ga bisa hitung berapa detiknya secara presisi namun kombinasi mesin powerfull dan bobot ringan membuat motor ini mudah mencapai kecepatan yang kamu inginkan meski statusnya masih 900m sebelum digunakan. Bahkan beberapa kali melihat beberapa rekan media dan blogger yang mencoba menarik gas panjang saat bertemu jalanan kosong saat perjalanan pulang.
Kesimpulannya gimana mang? Motor ini enak secara ergonomi, handling dan performa. Dengan budget 14 jutaan kamu bisa mendapatkan motor keren anti-pegel dengan performa yang mumpuni. Serius, ane ga bohong, ditambahin atau dibumbu bumbuin. Ini yang ane rasa dan mungkin temen temen blogger dan media lain rasakan. Bisa dibilang Nex II adalah perbaikan dari versi sebelumnya tanpa membuang sisi baik Nex gen pertama. Perfect ride buat kamu yang berjiwa muda. Ciao
<
ntaaappp
http://kobayogas.com/2018/06/03/first-impression-suzuki-intruder-150-indonesia-motor-sport-cbu-suzuki-yang-banyak-failnya/
SukaSuka
Suzuki si Gesit irit….#ech, itu tagline pa ya?? 🙄
http://potretbikers.com/2018/06/05/review-yamaha-lexi-125-vva-untuk-perjalanan-touring-tipis-tipis/
SukaSuka
Mas Karyo
SukaSuka
Tinggal layout indikator speedometernya dibenerin.. gak keliatan kalo bonceng anak. Ditambah PBL, SSS sebagai sutandar safety skutik.
SukaSuka