Macantua.com – Beberapa waktu lalu Kawasaki memperkenalkan Kawasaki W175 sebuah motor retro bermesin mirip Eliminator 175 yang dijual mulai 29 jutaan. Namun ada beberapa kekurangan dari Kawasaki W175 yang menurut ane kurang Retro, kurang merefleksikan ke retroan sang motor deh singkatnya… Apa aja? Kita bahas yuk….
Pertama yang menurut ane kurang retro dari Kawasaki W175 adalah pijakan boncenger alias foot step boncenger, dimana pada Kawasaki W175 ini foot step boncenger menyatu dengan frame layaknya motor dengan cost reduction saat ini. Kalau motor jadul biasanya footstep menggunakan batang besi seperti behel, atau menggunakan besi tambahan dari posisi baut swing arm, atau kalau lebih jadul lagi foot step menempel pada swing arm belakang.
Bagian kedua yang menurut ane kurang retro dari Kawasaki W175 adalah spakbor belakang. Kalau kita melihat motor jadul pada umumnya spakbor belakang terbuat dari besi layaknya spakbor depan. Namun pada W175 Kawasaki memberikan spakbor dengan bahan plastik. Dan biasanya spakbor depan maupun belakang dilengkapi mudguard alias kepet karet. Keduanya tak ada di motor ini.
Selanjutnya yang ketiga adalah lampu sein. Yup lampu sein Kawasaki w175 ini menggunakan lampu sein yang plek sama yang dipakai pada KLX150. Bentuknya sedikit ouval ga membulat khas motor retro. Ini yang membuat motor ini kurang terlihat retro menurut kaca mata macantua.com. Coba kalau bulat,atau justtu mengkotak bakalan kena kesan jadulnya menurut ane sih.
Selanjutnya adalah speedometer, entah kenapa saat ane melihat speedometer yang Kawasaki pasang pada W175 ini ada sesuatu yang kurang. Bentuknya memang simple, hanya ada speedometer, turn signal indicator, hi beam indicator dan neutral gear position indicator meski tak nampak tachometernya. Namun secara desain sepertinya speedometer W175 masih terlalu terlihat modern untuk ane. Terlebih saat melihat versi standarnya yang tanpa bezel stainless. Dan mungkin untuk memperkuat kesan retro dari speedometer yang bentuknya masih terlihat klasik modern ini Kawasaki harus pelit dengan fuel meter kali ya, terbukti pada speedometer W175 ga ada fuel meter, jadi sang rider benar benar harus memainkan kran pada posisi on dan rest bila bbm sudah mulai menipis. Mungkin ini yang paling retro dari panel assy speedometer milik W175.
Selanjutnya adalah tidak adanya kick starter, duh motor jadul pasti identik dengan yang namanya memanaskan mesin dengan kick starter alias selahan. Namun di w175 ini Kawasaki lebih memilih membuat kick starter absen. Entah bagaimana alasannya namun jujur saja kebiasaan retro nyelah motor di pagi harinya ilang deh.
Nah kira kira itu sob yang menurut ane kurang retro dari Kawasaki W175, sependapat monggo, engga juga ga papa namanya juga opini pribadi. Ciao
<
Knalpot krom juga harusnya, Kang
SukaSuka
Harusnya sih,
SukaSuka
Harganya yg kurang jadul …wkwkwk
#piss_ah
SukaSuka
Ebuset
SukaSuka
Motor ini “retro”…. bukan “vintage”, juga bukan “repro”
SukaSuka
Spakbor walaupun plastik setidaknya chrome :v
Knalpot juga chrome tanpa cover :v
Kick starter, soalnya masih karbu :v
Footstep pillion harusnya kayak model NMP karbu, kalo di swingarm kasian kaki penumpang 😀
Stang chrome! :v
Give us more chrome! :v
SukaSuka