Macantua.com – Beberapa waktu lalu sempat heboh soal mundurnya CBR250RR dari ajang balap nasional karena merasa belum mampu mengimbangi “regulasi balapan” di balapan lokal tersebut. Akhirnya CBR250RR dengan berbekal segenap keadaan standarnya pun ikutan balapan di ARRC. CBR250RR pun dicemooh dengan berbagai alasan, mulai dari takut balapan hingga bahasa aneh aneh para fanboy pun keluar. Akhirnya kabar baik saat ARRC perdana kemarin di Johor digelar terdengar santer. CBR250RR di tangan Gerry Salim mampu menguasai 2 kali podium di 2 race yakni race 1 dan race 2. Kabarnya Yamaha Thailand akan mengajukan tuntutan untuk rubah regulasi balapan di ARRC. Kira kira ajuan ini akan di cemooh juga ga ya??? Kalau tidak Kok kebalik sama dalam negeri ya???
Kabarnya memang Yamaha Thailand meminta perubahan regulasi diameter valve alias klep yang disamakan dengan CBR 250RR dan camshaft bebas. Pertarungan yang terjadi memang terbukti tidak rapat seperti tahun lalu (ARRC 2016) yang notabene berlangsung sejak start hingga bendera finish dikibarkan.
Ibnu Sambodo, pemilik tim Manual Tech Kawasaki Racing. Sebelumnya, menegaskan bahwa ia tidak membela Honda ataupun Yamaha. Ia mengaku berdiri sendiri dan berpendapat pribadi secara teknis yang ia geluti selama puluhan tahun. Jadi yang tidak paham teknis dan hanya berteori saja, tidak perlu berdebat dengan saya.
“Sebetulnya jauh hari sebelum balap, sudah saya sampaikan kepada Ronn Hog bahwa TWMR selaku pihak penyelenggara harus menyikapi hal ini. Kita memang sering berkomunikasi. Bahwa dengan regulasi standar, maka CBR 250 RR akan jauh lebih unggul. Itu harus disikap agar kompetisi ARRC 2017 menarik. Saya pikir dia paham, terlebih setelah melihat seri 1 Johor kemarin. Yang pasti pula, kita jangan ribut saling menyalahkan. Inilah balapan. Regulasi itu berproses seperti juga di 2015 sehubungan berat antara mesin dengan 1 dan 2 silinder, “terang Ibnu Sambodo yang mengawal AM Fadly di AP250.
“Solusi saya, diameter klep dibuat sama. Ninja 250 memang lebih kecil hampir 2 mm dibanding CBR250RR. Atau dengan berat motor yang ditinjau ulang. Terpenting aturan diperbaiki sesuai masukan, soal nanti diterapkan tim atau tidak, itu terserah mereka. Saya tidak setuju ada pabrikan yang sebut protes dan protes padahal tidak pernah terjun ke lapangan untuk mencermati fakta yang terjadi. Kalau memang Yamaha kurang setuju, ajukan usul. Kan paling banyak peserta AP250 dari Yamaha yang lebih dari 15 pembalap, “tambah Ibnu Sambodo yang juga memback-up duet ridernya, Azlan Shah dan Yudhistira di kategori Supersports 600.
Kalau dilihat memang spec bawaan CBR250RR bisa dibilang “LEBIH” jika dibandingkan dengan motor 250cc twin silinder lainnya. Bahkan di balapan AP250 kemarin dikabarkan Gerry Salim hanya menggunakan riding mode “Sport” saja untuk meninggalkan pembalap Thailand sejauh 1,7 detik. Namanya juga lahir belakangan, dalam kondisi standaran memang sudah pasti CBR250RR memang telak di sirkuit. Berbeda dengan di balap lokal yang memang sudah balapan murni dengan kondisi motor yang “BEBAS” dijejali berbagai macam part racing. Hasilnya sudah jelas 2 podium di 2 race beruntun dimenagi oleh CBR250RR nya Gerry Salim.
Apakah Yamaha Thailand sudah melihat gelagat kalah selama ARRC 2017 ini berlangsung??? Apalagi 15 pembalap di ARRC AP250 menungangi YZF R25. Atau regulasi ARRC AP 250 nantinya akan naik seiring dengan tuntutan tim balap non CBR250RR agar balapan bisa berlangsung “seru”? Ya kita lihat nanti saja ya, toh balapan baru di 1 sirkuit, masih beberapa sirkuit lagi setelah ini. Masa belum apa apa sudah pesimis (gitu kan bahasa para fanboy kemaren) ?. Sabar ya sob, Regulasi itu berkembang kok…. Ga akan saklek…. Ciao…..
sumber: ototrend.com , nyobamoto.com
wah ini
—
Perbedaan motor yang dijual lokal dan ekspor
http://rpmsuper.com/perbedaan-motor-pasar-domestik-dan-ekspor/
SukaSuka
Honda bisa merubah regulasi ARRC tapi tidak bisa di IRS. gitu aja…
perubahan regulasi di ARRC 2017 yg bikin pabrikan Kawasaki jadi ga ikutan…yg sebelum nya bisa ngancem boikot kalo aturan berat yg menguntungkan CBR300 ga direvisi… yg sekarang langsung nyerah aja,,,
mestinya bedain aja .. kyk motoprix ada MP1 ada MP5… atau Superbike ama Superstock..
Kalo gak lama2 ujungnya OMR… 😀
SukaSuka
Yg skrg juga dah kya OMR R25 kok wkwkwkkwkwkwk
SukaSuka
yeep.. Kawasaki pada ngilang setelah aturan ARRC diubah. tinggal dua pabrikan… kalo perubahan regulasi emang ARRC suka berubah ditengah jalan…kayak seri ke 3 taon kmaren perubahan aturan berat. 300cc 1 silinder lebih ringan lagi 6 kg dari regulasi sebelumnya…
tinggal kuat2an pengaruh aja… 😀
SukaSuka
ternyata persaingan belum sehat sempurna…
SukaSuka
Namanya jelas asia production, yaa gitu lahh
SukaSuka
gw sih gak kaget pas liat aturannya, CBR250RR pasti menang telak, mending ikutan spek IRS/MP1 aja. Baru kliatan siapa yg jago ngulik motornya. Klo begini gw yakin Kawi jg pst mau main.
SukaSuka
Ping balik: YZF R25 Kalah, Yamaha Minta CBR250RR Dibongkar Usai Balapan – macantua.com
Ping balik: Setelah Sebelumnya Dihina Pengecut, CBR250RR Menang 2 Podium di Race 1 IRS Seri 2 Sentul. Awal Yang Baik Untuk Honda - macantua.com