Macantua.com – Konsumen katanya adalah RAJA, Konsumen harus nomor 1, dan Konsumen adalah tujuan utama. Slogan slogan ini sering ane lihat di beberapa tempat pelayanan, mulai dari perbankan sampai warung nasi Padang. Yup, konsumen memang adalah tujuan utama sebuah produk aau jasa dipasarkan. Tapi kadang konsumen justru dirugikan demi ambisi mempertahankan produk. Nasib Konsumen di Indonesia.
Kalau di luaran sana, Kamu bisa menuntut penyedia produk atau jasa saat produk atau jasa tersebut merugikanmu atau bahkan nyaris membunuhmu. Tapi Kalau di Indonesia, kalau kamu melakukan pengaduan maka aduanmu hanya akan DITAMPUNG dan DICATAT selama rasio aduannya dianggap kecil. atau bahkan ekstrimnya kamu akan diburu dan ditodong dengan berbagai pertanyaan sampai kamu harus minta maaf, karena dianggap melakukan pencemaran nama baik.
Jadi ingat jaman musim musimnya ospek, ada 2 pasal yang biasanya disebutkan para senior pada juniornya. Pasal 1 : Senior selalu benar, dan Pasal 2 : Jika Senior salah, kembalikan ke Pasal 1. Kondisi konsumen di Indonesia kini seperti layaknya junior yang sedang dalam masa ospek. Telan semua pemberian Produsen, Ga boleh protes harus diterima. Kalau yang diberikan salah, ingatlah kembali bahwa Senior ga pernah salah. Kondisi yang serba salah untuk para konsumen. Padahal di negeri tercinta ini sudah ada Yayasan yang katanya melindungi konsumen. Tapi kalau begini kenyataannya sepertinya hak konsumen masih dalam kondisi buah simalakama.
yah meski ga semua produsen bertingkah sama lho ya…. cuma ini jadi pembuka mata dan pikiran saja, kalau posisi kondisi OSPEK sedang menimpa konsumen Indonesia, Ingat lho kita ini sedang jadi sorotan dan jadi pusat penyebaran barang barang dari banyak produsen. pilih pilih dengan baik barang yang akan kamu gunakan. Jikalau berpotensi untuk rugi dan celaka ane pikir sih untuk apa. Terlebih saat produsennya bertingkah bak SENIOR pada juniornya, Bahaya…. Yang ada Buntung 2 kali….. Ciao….
Wah….bapak kami tandai, akan kami kirim materai secepatnya.
https://ninja150ss.wordpress.com/2017/04/04/langkah-pabrikan-yang-berakibat-fatal-dalam-sebuah-masalah-produknya/
SukaSuka
Wah….bapak kami tandai, akan kami kirim materai secepatnya.
https://ninja150ss.wordpress.com/2017/04/04/langkah-pabrikan-yang-berakibat-fatal-dalam-sebuah-masalah-produknya/
.
SukaSuka
Kenyataan top markotop, konsumen penganut merk gampang di bobodo, kartel ngatur harga pasaran lieuur lah, mending ngurus honda astrea weh ah
SukaSuka
wkwkwkwkwkwkwkwk
SukaSuka
Di era keterbukaan informasi saat ini, konsumen juga punya banyak pilihan bersuara.
Kalau lewat jalur resmi produsen hasilnya mengecewakan, ya lewat jalur umum/publik.
Resiko buat produsen adalah image produk, dan ujung2nya berdampak ke angka penjualan.
SukaSuka
Lah, yg kmrn lewat jalur “publik” juga minta maaf
SukaSuka
kalo baca kronologinya, doi kayaknya nggak ajukan claim lewat jalur resmi yak? cmiiw
SukaSuka
Lgsg bypass…. yg thailand juga sama, kira kira minta maaf juga ga ya
SukaSuka
justru itu, pabrikan malah jadi punya “senjata” utk diselesaiakn lewat surat kayak gitu, karena konsumen nggak pernah ajukan claim lewat jalur resmi.
Ceritanya bakalan beda kalo konsumen punya bukti sudah ajukan claim lewat jalur resmi dan dicuekin, barulah koar2 dimuka umum
SukaSuka
Ping balik: Keluh Kesah Calon Konsumen | macantua.com